: Welcome To My Blog

Minggu, 22 Desember 2013

“Waktu tidak bisa di ulang, maka bersegeralah dalam kebaikan”



Waktu tidak bisa diputar dan kesempatan belum tentu datang dua kali, maka lakukanlah kebaikan sesegera mungkin. Bersegera dalam kebaikan sangat dianjurkan dalam islam. Betapa pentingnya manusia menghargai waktu. Ada pepatah mengatakan waktu adalah uang dan waktu adalah pedang maka orang – orang yang menghargai waktu dapat dikatakan orang – orang yang beruntung. Apakah kita termasuk orang – orang yang memanfaatkan waktu dengan baik ? terkadang kita sering lalai dan menunda untuk mengerjakan sesuatu dengan alasan nanti sajalah.. hmm.. terkadang sayapun seperti itu. Rasa malas terkadang datang saat kita ingin mengerjakan sesuatu tetapi cara yang paling baik adalah melawan rasa malas itu dan ingatlah bahwa Allah sangat menyukai orang – orang yang bersegera dalam kebaikan. Ada beberapa hadis yang pernah saya dengar tentang bersegera dalam kebaikan seperti hadis berikut :
Dari Abu Huraira ra. Mengatakan bahwa ada ada seseorang datang kepada Nabi saw. Dan bertanya,” wahai rasulullah sedekah apa yang paling besar pahalanya? Beliau menjawab kamu sedekah sedangkan kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih ingin kaya. Dan janganlah kamu menunda – nunda sehingga bila nyawa sudah sampai tenggorokan(sekarat) maka kamu baru berkata untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan( ahli waris) (H.R.Bukhari Muslim)
Dari Abu Huraira ra bahwasannya rasulullah saw bersabda “Bersegeralah kamu sekalian untuk beramal sebelum datangnya 7 hal: apakah yang kamu nantikan kecuali kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan tubuh, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahkan segalanya, menunggu datangnya dajjal padahal ia sejelek-jelek yang ditunggu atau menunggu kiamat padahal kiamat adalah sesuatu yang amat menakutkan.
Dari beberapa hadis tersebut ini bisa dijadikan pegangan ataupun bekal untuk kita, bahwa Allah menanti kita untuk bersegera berbuat kebaikan,dan memberikan pahala untuk itu misalnya kita belum menutup aurat.. maka segera kita tutup aurat karena itupun merupakan suatu kebaikan, tanpa harus menunggu kapan kita siap ataupun tua karena kita tidak tahu sampai kapan kita hidup. Karena kematian bisa datang kapan saja, dan waktu tak bisa di putar kembali.

“Bersabarlah di setiap cobaan”



Ada senang ada duka begitulah hidup.. ketika dilimpahi nikmat maka bersyukurlah dan ketika diberi cobaan maka bersabarlah... teori memang mudah akan tetapi praktek itu jauh lebih sulit tetapi yakinlah sahabatku Allah sudah memberikan cobaan sesuai yang kita mampu karena Allah sangat menyayangi kita maka diberikan ujian, maka khusnuzonlah dalam setiap rencananya. Coba kita ingat kembali surat al- insyirah ayat 5 bahwa sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Ketika kita bersabar dan bertawakal saat diberi ujian, maka InsyaAllah Allah akan menaikkan derajat kita dan Allah sangat mencintai orang – orang yang sabar.
Bersabar memang tidak mudah, banyak hal – hal kecil yang menuntut kita untuk bersabar. Sabar ilmu luar biasa kenapa, sabar itu ujian yang bisa datang kapan saja kepada siapa saja dan bisa dikatakan ujiannya tiap hari. Akan tetapi hikmah dari bersabar sangatlah besar. Ujian hidup bisa datang darimana saja namun sikapilah itu dengan hati yang optimis dan lapang agar kita bisa melewatinya.
 Contoh hal kecil adalah bersabar ketika sedang marah, emosi pada saat marah memang terkadang tidak bisa tertahan tetapi cobalah untuk tenang, janganlah marah sambil berdiri, jika berdiri maka duduklah, jika masih tidak bisa menahan marah maka berwudhulah dan jika berwudhu masih belum bisa meredam amarah maka shalat dan bacalah al – qur’an. Cara – cara tersebut insyaallah dapat membantu meredam amarah. Sedikit nasihat untuk sahabatku dan juga untuk diriku, kita memang manusia yang lemah yang terkadang sering mengeluh tapi cobalah untuk berfikir positif dan yakinlah rencana yang diberikanNya adalah yang terbaik dan sesungguhnya sesudah kesulitan akan ada kemudahan..
Hamasah !!

Kamis, 19 Desember 2013

“Berjilbab dulu atau memperbaiki hati dulu”



Bismillahirrahmanirrahim.. ada yang ingin saya share dengan teman – teman semua mengenai berjilbab untuk menutup aurat atau memperbaiki hati dahulu sebelum menutup aurat. Tahukah kita bahwa menutup aurat itu merupakan kewajiban? Terutama bagi para wanita dengan batas aurat yaitu wajah dan kedua telapak tangan, tetapi kenapa saat ini banyak sekali wanita yang mengumbar auratnnya? Hanya ingin di bilang cantikkah? Atau karena takut kepanasan ketika berjilbab? Saat kita mengajak orang lain untuk memakai jilbab ada berbagai alasan orang itu menjawab, bahkan ada yang menjawab ingin memperbaiki hati dahulu, lalu bagaimana kita menanggapinya ?
Sebenarnya antara hati dan perbuatan itu sama pentingnya, sehingga tidak perlu memilih mana yang harus di prioritaskan terlebih dahulu. Kalau beralasan belum ingin memakai jilbab karena ingin memperbaiki hati dahulu menurut saya kurang pas, mengapa ? sebab siapa yang akan menilai kalau hati kita sudah bersih dan baik? Bagaimana cara menilainya? Dan sampai kapan hati yang sudah bersih siap untuk memakai jilbab?
Perintah menutup aurat merupakan suatu kewajiban, dan perintah ini tidak mengatakan apakah hati harus bersih dahulu. Kewajiban menutup aurat wajib bagi setiap wanita yang sudah akil baligh. Tidak perlu menunggu alasan ini dan itu, karena kewajiban itu sudah langsung dimulai saat itu juga. Kewajiban ini juga di perkuat dengan firman Allah di dalam al-qur’an tentang kewajiban memakai kerudung yang dapat menutupi kepala, rambut, leher dan dada.
Dalam QS.An-Nur:31 dijelaskan bahwa “katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak dari padanya. Dan  hendaklah mereka menjulurkan jilbab kedadanya..” Namun bukan berarti apabila sudah memakai jilbab, boleh berhati jahat atau buruk karena wanita muslimah harus berhati baik, berakhlaq baik dan berprilaku yang mencerminkan nilai keimanan.
Yuk, tutup aurat  Hamasah!!

Senin, 16 Desember 2013

Tragedi Kereta Bintaro



Senin, 9 Desember 2013 adalah hari yang amat menyedihkan bagi bangsa Indonesia dan dunia perkereta apian Nasional. Indonesia kembali berduka pasalnya siang itu sekitar jam 11.30 kereta commuter line jurusan serpong tanah abang menabrak truck pengangkut BBM (Bahan Bakar Minyak) di perlintasan kereta api bintaro, jakarta selatan. Betapa terkejutnya aku ketika berita ini di tayangkan di berbagai televisi secara langsung, dengan keadaan gerbong kereta terdepan yaitu gerbong khusus wanita yang terbakar dan anjlok begitupun truck pengangkut BBM yang sudah terbakar. Kronologis terjadinya peristiwa ini karena truck masuk kedalam jalur kereta sedangkan kereta sudah akan mendekat, menurut beberapa saksi mengatakan palang pintu perlintasan tidak tertutup secara penuh dan tidak terdengar adanya peringatan akan masuk kereta di perlintasan itu padahal penjaga kereta sudah memberi tahu bahwa akan ada kereta yang melintas akan tetapi sang supir dan kernet kereta tetap nekat sehingga peristiwa tabrakan itu tak bisa di hindari. Mendengar, melihat dan menyaksikan peristiwa ini di berbagai media sungguh aku tak membayangkan bagaimana suasana di dalam kereta itu, sejak peristiwa itu terjadi aku selalu mengikuti perkembangan beritanya hingga aku tahu bagaimana sebenarnya perjuangan ataupun pengorbanan masinis dan teknisi kereta itu untuk menyelamatkan penumpangnya.
Tercatat 7 orang meninggal dunia termasuk Darman Masinis Kereta, Sopyan Hadi Teknisi dan Agus Asisten masinis. Berdasarkan informasi yang di dapatkan dari beberapa penumpang di dalam kereta sebelum kereta menabrak truck, masinis sempat memberi tahu penumpang dan memerintahkan sopyan hadi agar meminta penumpang di gerbong satu untuk mundur bahkan sang teknisi ini pun sempat menggendong anak kecil yang ia pindahkan ke gerbong ke tiga. Jika ia berpikir untuk menyelamatkan dirinya sendiri, ia bisa saja tetapi setelah memerintahkan penumpang untuk mundur ke gerbong berikutnya dan menyelamatkan anak kecil lalu berusaha membuka pintu otomatis, ia kembali bersama masinis dan asisten masinis untuk bersama – sama melakukan apa yang bisa mereka lakukan akan tetapi api yang sudah melalap gerbong pertama kereta dan kabin masinis membuat mereka tak bisa menyelamatkan diri dan akhirnya menjadi para syuhada yang membanggakan para keluarga karena mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan penumpang.
            Peristiwa tabrakan kereta yang terjadi di Bintaro bukan pertama kali terjadi, pada tahun 1987 telah terjadi tabrakan kereta dengan kereta di karenakan salah satu masinis dianggap lalai dalam tugas karena memberangkatkan kereta sebelum waktu keberangkatan, akibat peristiwa ini 156 orang meninggal dunia. Dari peristiwa ini kita memang tidak pernah mengetahui kapan musibah dan maut itu akan datang dan kepada siapa.. tetapi dari peristiwa ini kita belajar arti dari sebuah pengorbanan dan pengabdian pada tugas yang diembannya.








Aku dan Keluargaku



Namaku Rufidayanti Istiqomah, sejak kecil di panggil Fida tetapi sejak memasuki bangku sekolah ada yang memanggilku Rufi ataupun istiqomah, ya tak apalah itukan masih namaku juga J dan nama itu adalah doa, doa yang diberikan orang tua kepada anaknya. Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara, aku terlahir dari orang tua yang sangat aku sayangi yaitu mamah Euis Rohmatini dan bapak Masrup. Aku di lahirkan di jakarta pada 5 November 1992, usiaku saat ini 21 tahun. Wah.. usia yang terbilang cukup dewasa menurutku... dan saat ini aku kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Akuntansi. Aku memiliki 2 orang adik yang kedua – duanya laki – laki, yang pertama bernama Faris Teguh Pambudi yang yang terakhir bernama Muhammad Iqbal Salman. Orang tuaku mengatakan bahwa nama anak – anaknya penuh arti yang di ambil dari al – qur’an seperti namaku rufi berarti yang ditinggikan, fida berarti rela berkorban dan istiqomah yaitu teguh pendirian. Begitupun nama adik – adikku semua memiliki arti Faris Teguh Pambudi berarti kesatria yang berbudi dan Salman yang berarti selamat. Nama yang berarti doa dengan harapan akan sesuai dengan anak tersebut.
Aku sangat menyayangi keluargaku. Disini aku ingin bercerita tentang keluargaku, aku bangga sekali berada dalam keluarga ini, yups hidup memang harus bersyukur karena jika kita mensyukuri apa yang diberikan Allah SWT, maka Allah akan menambah nikmatNya. Oia aku juga ingin bercerita tentang asal orang tuaku, mamahku berasal dari Subang, Jawa Barat dan bapak berasal dari Pati, Jawa Tengah dan anak – anaknya adalah perpaduan dari Jasun alias jawa sunda, hehe.. Aku dan keluargaku sudah lama tinggal di Jakarta dan kini kami menetap di Bekasi.
            Setiap orang pasti memiliki cerita hidup masing – masing akan tetapi semua sudah menjadi skenario yang diberikan Allah untuknya baik ataupun buruk berusalah untuk ikhlas dan ambil hikmah yang bisa di dapatkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku selalu nyaman berada bersama keluarga, keluargalah yang selalu memberikan semangat doa dan nasihat yang tiada bosannya. Aku akan sangat rindu bila tidak bertemu keluargaku walau hanya sehari.. Ada kebersamaan yang indah bila selalu bersama mungkin inilah makna sebenarnya dalam sebuah keluarga. Aku bangga memiliki orang tua seperti mereka, bapak adalah sosok yang tegas penuh kasih sayang dan cukup humoris menurutku. Aku senang saat beliau menjelaskanku banyak hal yang belum aku ketahui, terutama mengenai masalah agama. Kami sering berdiskusi dan saling memberikan masukan, dan dari beliaulah aku mengetahui berbagai hal.
            Mamahku adalah seorang ibu yang luar biasa, ibu yang tidak pernah lelah membimbing anak – anaknya. Dari mamah aku belajar menjadi wanita yang lebih baik wanita yang dewasa yang berusaha menjadi sosok yang bijaksana. Oia, aku sangat menyukai masakan mamah, tiada duanya masakan mamah.. karna sejak kecil beliau sudah senang memasak. Selanjutnya adik – adikku, dua orang adikku ini mempunyai karakter yang berbeda yang terkadang menyebalkan.. tapi aku sangat menyayangi mereka. Inilah keluargaku, aku selalu berdoa agar selalu bisa berkumpul bersama keluargaku.