: Welcome To My Blog

Senin, 21 April 2014

Analisis Ratio Keuangan



Perhitungan likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas

Analisis ratio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi yang memberikan gambaran mengenai penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis ratio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditor yang dapat digunakan untuk memperoleh dana.
Kita akan coba menghitung analisis rasio keuangan pada PD ASIH JAYA, SEMARANG dan disajikan data laporan keuangan seperti berikut :






PERHITUNGAN ANALISIS RATIO :

1.    Ratio Likuiditas
Menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatoh tempo.

a.       Current Ratio
Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Current ratio =  Aktiva Lancar       =  Rp . 38.700.000    =  2,56x atau 256%
                                          
                                         Hutang Lancar            Rp . 15.100.000
      
     CR (Current Ratio) menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditor jangka pendek, semakin tinggi CR maka akan semakin bagus bagi kreditor jk.pendek, namun CR yangtinggi belum menjamin segera dibayarnya hutang jk.pendek jika jatoh tempo jika proporsi aktiva lancarnya tidak menguntungkan. CR yang terlalu tinggi kurang baik bagi perusahaan karena menunjukkan terjadinya kelebihan uang kas.
   
    Analisis :
       CR PD Asih Jaya sebesar 256% yang diperoleh dengan perbandingan aktiva lancar sebesar 38.700.000 dan hutang lancar sebesar 15.100.000 hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar sudah dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,56

b.      Quick Ratio
Ratio yang digunakan perusahaan untuk membayar hutang jk. pendeknya dengan tidak memperhitungkan persediaan.
QR = Total Aktiva – Persediaan    = Rp 38.700.000 – Rp 18.000.000  = 1,37 atau 137%
                                Hutang Lancar                             Rp 15.100.000
            Analisis :
          QR PD Asih Jaya sebesar 137% diperoleh dari Total aktiva – persediaan sebesar 20.700.000 dan hutang lancar sebesar 15.100.000, hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar sudah dapat dijamin oleh quick asset sebesar Rp 1,37

c.       Cash Ratio
Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan uang kas yang dimiliki. Semakin tinggi cash ratio ini bagi kreditor semakin baik, namun bagi perusahaan menunjukkan idle fund yang besar.
CR = Kas + Surat Berharga     =  Rp 8.500.000     =  0,56 atau 56%
Hutang Lancar              Rp 15.100.000
                Analisis :
             CR PD Asih Jaya sebesar 56% yang diperoleh dari perbandingan kas sebesar 8.500.000 dengan hutang lancar sebesar 15.100.000, hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar belum dapat dijamin oleh cash asset sebesar 0,56
2.        

          2.  Ratio Solvabilitas
Ratio solvabilitas disebut juga ratio leverage yaitu ratio yang mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Semakin besar ratio ini maka semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap kreditor.

a.       Total Debt to Equity Ratio
Perbandingan antara hutang – hutang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
TDE = Total Hutang     =  Rp 15.100.000   = 0,42 atau 42%
                 Modal Sendiri          Rp 36.150.000

Analisis :
Ratio hutang modal sebesar 42% yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp 15.100.000 dan modal sendiri sebesar 36.150.000 ini berarti perusahaan bisa menutupi hutang sebesar Rp 0,42

b.      Total Debt To Total Asset Ratio
Ratio ini menunjukkan besarnya hutang yang dimiliki perusahaan dibanding dengan kekayaan yang dimiliki.
TD to TA = Total Hutang    =  Rp 15.100.000    = 0,29 atau 29 %
                     Total Aktiva         Rp 51.250.000

      3.      Ratio Rentabilitas
Ratio rentabilitas disebut juga ratio profitabilitas yaitu ratio yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. Ratio profitabilitas berhubungan dengan penjualan. Profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
a.       Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Ratio ini menggaambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
GPM = Laba Kotor      = Rp 29.500.000    = 0,315 atau 31,5%
            Penjualan              Rp 93.500.000

b.      Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Ratio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
NPM = Laba setelah pajak    =  Rp 14.150.000     = 0,15 atau 15%
               Penjualan                    Rp 93.500.00

c.       Earning Power of Total Investment
Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan  dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
Earning Power of Total Investment = Laba sebelum Pajak
                                                                Total Aktiva
                                                          = Rp 18.650.000        = 0,36 atau 36%
                                                             Rp 51.250.000

d.      Return on Equity ( Pengembalian atas equitas )
Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasiklan keuntungan bagi seluruh pemegang saham.
Return on Equity = Laba setelah pajak              = Rp 14.150.000   = 0,39
                              Equitas Pemegang Saham       Rp 36.150.000

Demikian penjelasan mengenai analisis ratio keuangan dan perhitungan rumus – rumusnya ... semoga bermanfaat

CARA MENGATASI FRAUD



Pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan tentang cara mengatasi fraud. Fraud mungkin ada sebagian yang baru mendengar, hmm.. saya juga belum lama mengenal kata ini ketika mempelajari mata kuliah Auditing, akan tetapi coba kita pelajari lebih dalam tentang fraud, bagaimana cara mengatasinya dan apakah dampak yang terjadi akibat adanya fraud.
Fraud didefinisikan sebagai kecurangan, mencangkup segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan yang dilakukan oleh orang – orang didalam ataupun diluar organisasi yang secara langsung dapat merugikan pihak lain dan tindakan ini merupakan suatu tindakan yang melawan hukum. Ada bebarapa definisi tentang fraud diantaranya :
Fraud menurut The Institute of internal Auditor (IIA) adalah sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja. Menurut Webster’s New World Dictionary mendefinisikan fraud sebagai suatu pembohongan atau penipuan yang dilakukan demi kepentingan pribadi. Dari definisi – definisi itu fraud tetaplah suatu bentuk kecurangan dimanapun itu dilakukan baik dilingkungan swasta maupun disektor publik dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri atau golongan. 

Ada beberapa penyebab terjadinya Fraud diantaranya :
1.      Adanya tekanan(Pressure) atau motif, dilakukan karena kebutuhan keuangan.
2.      Adanya kesempatan (Opportunity) , hal ini disebabkan karena lemahnya pengawasan internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
3.      Relationalization (pembenaran), palaku fraud merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan.
 Ada beberapa jenis Fraud

.          1.  Employee Fraud, Kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi
2.      Manajement Fraud (kecurangan manajemen), kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud.
3.      Customer fraud (kecurangan yang dilakukan oleh customer atau pelanggan)
4.      E-Commerse Fraud, kecurangan yang dilakukan akibat adanya transaksi melalui internet .

Setelah kita mengetahui penyebab dan jenis- jenis fraud, lalu bagaimanakah cara mengatasinya ?  sebenarnya cara mengatasi fraud merupakan tugas kita bersama dari suatu organisasi dan diperlukan pengawasan internal untuk itu. Seandainya kita sebagai staff pegawai harus dibekali mengenalan mengenai apa itu fraud dan bagaimana dampaknya hal ini menjadi sesuatu yang penting yang harus diketahui staff pegawai hingga manajemen puncak. Berikut ini cara untuk mengatasi Fraud :
1.      Fraud haruslah dapat dikontrol dan dijaga, sehingga tidak berkembang dan merugikan organisasi
2.      Mengendalikan suasana kerja yang baik dengan lingkungan kerja
3.      Dilakukan pengawasan internal yang ketat, untuk mencegah terjadinya kesempatan fraud.
4.      Dlakukan adanya pemisahan tugas, misal seseorang yang bertugas dibagian keuangan, haruslah dipisahkan antara bagian penerimaan ataupun pencatatannya.

Dalam mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak yang terkait yaitu akuntan (baik sebagai auditor internal maupun auditor eksternal) dan juga manajemen perusahaan. Peran dan tanggung jawab masing – masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud Deterrence Cycle atau siklus pencegahan fraud. Pencegahan fraud bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik mencegah dari pada mengobati. Jika mengunggu terjadinya fraud lalu baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah ada yang menikmati hal tersebut. Ada 3 upaya yang harus dilakukan yaitu membangun individu yang didalamnya terdapat trust and oppenness, membangun sistem pendukung kerja yang baik seperti sistem yang terintegrasi, serta membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self assesment, internal auditor dan eksternal auditor.

Demikian yang dapat saya jelaskan tentang apa itu fraud, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasi fraud. Semoga bermanfaat ...