Pada
kesempatan kali ini saya akan membahasa mengenai Analisa Fundamental melalui
laporan keuangan. Akhir- akhir berita tentang publikasi laporan keuangan
menghiasi berbagai media kita. Perusahaan ini dilaporkan mencapai pertumbuhan
aset xx% atau xx triliun. Perusahaan ini untuk xx milyar, perusahaan ini
mengalami penurunan laba dan seterusnya. Jika kita sebagai investor saham
ataupun reksadana maka hal tersebut sangatlah penting, dan penting juga untuk
kita memahami laporan keuangan. Sebab untuk anda yang berorientasi fundamental
dan investasi jangka panjang, maka harga pasar saham merupakan representasi
dari kinerja perusahaan. Artinya jika kinerja perusahaan bagus maka harga
sahamnya akan naik atau sebaliknya. Kinerja perusahaan sering disebut
fundamental perusahaan oleh karena itu analisa laporan keuangan juga sering
disebut analisa fundamental. Lalu bagaimana cara untuk melakukan analisa
fundamental? Apakah yang bisa dilakukan untuk kita yang masih awam soal
ekonomi? Sebenarnya untuk menjadi seorang ahli jurusan kuliah kita bukan
segalanya, sebab jika kita gigih, rajin,telaten maka semua bidang pada dasarnya
bisa dipelajari. Meskipun demikian akan ada kesulitan untuk orang yang tidak
berlatar belakang ekonomi . untuk itu saya ingin berbagi cara menganalisis
laporan keuangan suatu perusahaan:
1. 1. Neraca/Balance Sheet
Pada
laporan ini menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan, jumlah aktiva dan
passiva.
Pada
laporan ini memuat semua pendapatan dan pengeluaran perusahaan .
1. 3. Laporan Perubahan Modal
Pada
laporan ini memuat berapa jumlah lana bersih perusahaan, berapa yang
dialokasika kepada pemegang saham dalam bentuk deviden, berapa dana yang disimpan untuk pengembangan
usaha dan juga terdapat hal – hal yang menambah atau mengurangi modal.
1. 4. Laporan Arus Kas
Laporan
ini merupakan laporan yang paling vital di perusahaan, sebab laporan ini
menggambarkan kemana saja dana kas perusahaan itu dihabiska/diperoleh,
memcerminkan kegiatan perusahaan secara riil.
Ada
3 macam laporan arus kas:
1. Arus kas operasional
2. Arus kas investasi
3. Arus kas pendanaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar