: Welcome To My Blog

Senin, 16 Desember 2013

Tragedi Kereta Bintaro



Senin, 9 Desember 2013 adalah hari yang amat menyedihkan bagi bangsa Indonesia dan dunia perkereta apian Nasional. Indonesia kembali berduka pasalnya siang itu sekitar jam 11.30 kereta commuter line jurusan serpong tanah abang menabrak truck pengangkut BBM (Bahan Bakar Minyak) di perlintasan kereta api bintaro, jakarta selatan. Betapa terkejutnya aku ketika berita ini di tayangkan di berbagai televisi secara langsung, dengan keadaan gerbong kereta terdepan yaitu gerbong khusus wanita yang terbakar dan anjlok begitupun truck pengangkut BBM yang sudah terbakar. Kronologis terjadinya peristiwa ini karena truck masuk kedalam jalur kereta sedangkan kereta sudah akan mendekat, menurut beberapa saksi mengatakan palang pintu perlintasan tidak tertutup secara penuh dan tidak terdengar adanya peringatan akan masuk kereta di perlintasan itu padahal penjaga kereta sudah memberi tahu bahwa akan ada kereta yang melintas akan tetapi sang supir dan kernet kereta tetap nekat sehingga peristiwa tabrakan itu tak bisa di hindari. Mendengar, melihat dan menyaksikan peristiwa ini di berbagai media sungguh aku tak membayangkan bagaimana suasana di dalam kereta itu, sejak peristiwa itu terjadi aku selalu mengikuti perkembangan beritanya hingga aku tahu bagaimana sebenarnya perjuangan ataupun pengorbanan masinis dan teknisi kereta itu untuk menyelamatkan penumpangnya.
Tercatat 7 orang meninggal dunia termasuk Darman Masinis Kereta, Sopyan Hadi Teknisi dan Agus Asisten masinis. Berdasarkan informasi yang di dapatkan dari beberapa penumpang di dalam kereta sebelum kereta menabrak truck, masinis sempat memberi tahu penumpang dan memerintahkan sopyan hadi agar meminta penumpang di gerbong satu untuk mundur bahkan sang teknisi ini pun sempat menggendong anak kecil yang ia pindahkan ke gerbong ke tiga. Jika ia berpikir untuk menyelamatkan dirinya sendiri, ia bisa saja tetapi setelah memerintahkan penumpang untuk mundur ke gerbong berikutnya dan menyelamatkan anak kecil lalu berusaha membuka pintu otomatis, ia kembali bersama masinis dan asisten masinis untuk bersama – sama melakukan apa yang bisa mereka lakukan akan tetapi api yang sudah melalap gerbong pertama kereta dan kabin masinis membuat mereka tak bisa menyelamatkan diri dan akhirnya menjadi para syuhada yang membanggakan para keluarga karena mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan penumpang.
            Peristiwa tabrakan kereta yang terjadi di Bintaro bukan pertama kali terjadi, pada tahun 1987 telah terjadi tabrakan kereta dengan kereta di karenakan salah satu masinis dianggap lalai dalam tugas karena memberangkatkan kereta sebelum waktu keberangkatan, akibat peristiwa ini 156 orang meninggal dunia. Dari peristiwa ini kita memang tidak pernah mengetahui kapan musibah dan maut itu akan datang dan kepada siapa.. tetapi dari peristiwa ini kita belajar arti dari sebuah pengorbanan dan pengabdian pada tugas yang diembannya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar