Pada
kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan tentang cara mengatasi fraud. Fraud
mungkin ada sebagian yang baru mendengar, hmm.. saya juga belum lama mengenal
kata ini ketika mempelajari mata kuliah Auditing, akan tetapi coba kita pelajari
lebih dalam tentang fraud, bagaimana cara mengatasinya dan apakah dampak yang
terjadi akibat adanya fraud.
Fraud
didefinisikan sebagai kecurangan, mencangkup segala macam yang dapat dipikirkan
manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan yang
dilakukan oleh orang – orang didalam ataupun diluar organisasi yang secara
langsung dapat merugikan pihak lain dan tindakan ini merupakan suatu tindakan
yang melawan hukum. Ada bebarapa definisi tentang fraud diantaranya :
Fraud
menurut The Institute of internal Auditor (IIA) adalah sekumpulan tindakan yang
tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur
kecurangan yang disengaja. Menurut Webster’s New World Dictionary
mendefinisikan fraud sebagai suatu pembohongan atau penipuan yang dilakukan
demi kepentingan pribadi. Dari definisi – definisi itu fraud tetaplah suatu
bentuk kecurangan dimanapun itu dilakukan baik dilingkungan swasta maupun
disektor publik dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri atau golongan.
Ada
beberapa penyebab terjadinya Fraud diantaranya :
1. Adanya
tekanan(Pressure) atau motif, dilakukan karena kebutuhan keuangan.
2. Adanya
kesempatan (Opportunity) , hal ini disebabkan karena lemahnya pengawasan
internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
3. Relationalization
(pembenaran), palaku fraud merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu
kecurangan.
Ada
beberapa jenis Fraud
. 1. Employee
Fraud, Kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi
2. Manajement
Fraud (kecurangan manajemen), kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen
dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana
fraud.
3. Customer
fraud (kecurangan yang dilakukan oleh customer atau pelanggan)
4. E-Commerse
Fraud, kecurangan yang dilakukan akibat adanya transaksi melalui internet .
Setelah kita mengetahui penyebab dan
jenis- jenis fraud, lalu bagaimanakah cara mengatasinya ? sebenarnya cara mengatasi fraud merupakan
tugas kita bersama dari suatu organisasi dan diperlukan pengawasan internal
untuk itu. Seandainya kita sebagai staff pegawai harus dibekali mengenalan
mengenai apa itu fraud dan bagaimana dampaknya hal ini menjadi sesuatu yang
penting yang harus diketahui staff pegawai hingga manajemen puncak. Berikut ini
cara untuk mengatasi Fraud :
1. Fraud
haruslah dapat dikontrol dan dijaga, sehingga tidak berkembang dan merugikan
organisasi
2. Mengendalikan
suasana kerja yang baik dengan lingkungan kerja
3. Dilakukan
pengawasan internal yang ketat, untuk mencegah terjadinya kesempatan fraud.
4. Dlakukan
adanya pemisahan tugas, misal seseorang yang bertugas dibagian keuangan,
haruslah dipisahkan antara bagian penerimaan ataupun pencatatannya.
Dalam
mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak
yang terkait yaitu akuntan (baik sebagai auditor internal maupun auditor
eksternal) dan juga manajemen perusahaan. Peran dan tanggung jawab masing –
masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud
Deterrence Cycle atau siklus pencegahan fraud. Pencegahan fraud bisa
dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Jika mengunggu terjadinya fraud lalu baru ditangani itu artinya sudah ada
kerugian yang terjadi dan telah ada yang menikmati hal tersebut. Ada 3 upaya
yang harus dilakukan yaitu membangun individu yang didalamnya terdapat trust
and oppenness, membangun sistem pendukung kerja yang baik seperti sistem yang
terintegrasi, serta membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung
control self assesment, internal auditor dan eksternal auditor.
Demikian
yang dapat saya jelaskan tentang apa itu fraud, apa penyebabnya dan bagaimana
mengatasi fraud. Semoga bermanfaat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar